Saturday, 30 November 2013

Tusuk Hias


1. Tusuk Jelujur
            Tusuk hias ini paling sederhana, akan tetapi sangat bernilai juga berguna untuk jahitan sementara. Arahnya dari kanan ke kiri. Fungsi dari tusuk jelujur ini adalah untuk membuat jahitan lebih rapi dan sempurna. Tusuk jelujur mempunyai arah horizontal, ukuran dan jarak turun naik tusuk diatur sama panjang.

 
2. Tusuk Tikam Jejak
            Tusuk tikam jejak yaitu tusuk jahitan dengan bentuk jika dilihat dari bagian atas tusuknya kelihatan seperti jahitan mesin dan bila dilihat dari bagian bawah tusukannya seperti jahitan rangkap. Jarak tusuk jahitan di bagian bawah terlihat dua kali jarak dari tusukan bagian atas. Teknik menjahit yang digunakan pada tusukan ini adalah dengan tusukan langkah maju sebelum nantinya akan dibuat tusukan mundur dengan jarak yang sama. Dalam perkembangannya, tusuk tikam jejak ini sangat berguna untuk menggantikan teknik tusuk jarum pada mesin jahit.

 
3. Tusuk Feston
            Tusuk feston merupakan teknik tusuk yang digunakan dalam penyelesaian jahitan tiras. Jahitan tiras ini biasanya terdapat pada lingkaran lengan atau pada pinggiran pada pakaian bayi. Tusuk feston juga sering digunakan sebagai tusuk hiasan. Jika digunakan sebagai jahitan hias, benang yang digunakan dalam tusuk feston ini adalah benang hias atau benang sulam. Dengan menggunakan benang hias maka jahitan yang dibuat akan menghiasi pakaian dengan kombinasi warna yang dapat disesuaikan. Tusuk feston juga biasa digunakan untuk menggabungkan 2 lembar kain flanel dan juga merapikan pinggiran kain flanel.


4. Tusuk  Flanel
            Bagi sebagian orang, tusuk flanel lebih dikenal dengan teknik kelim atau pengeliman pakaian. Tusuk flanel ini biasanya digunakan ketika proses pengobrasan dalam pembuatan pakaian. Akan tetapi, dalam perkembangannya, tusuk flanel juga digunakan sebagai hiasan dalam sebuah pakaian agar pakaian yang dibuat tersebut memiliki detail jahitan berupa obrasan.

5. Tusuk Rantai
            Tusuk rantai merupakan teknik tusukan yang berguna untuk membuat hiasan. Sama seperti dengan namanya, tusukan rantai ini akan menghasilkan jahitan yang sambung-menyambung seperti rantai. Oleh karena itulah, teknik tusukan ini disebut dengan tusukan rantai.

6. Tusuk Silang
            Tusuk silang merupakan teknik tusukan yang berfungsi sebagai jahitan hiasan. Dari tusukan ini maka akan dihasilkan sebuah jahitan yang berupa tanda silang (XXX) yang sambung menyambung atau bisa diberi jarak sesuai kebutuhan. Tusuk silang atau lebih dikenal dengan teknik cross stitch merupakan teknik tusukan dalam sulaman. Jenis tusukan hias ini digunakan untuk mengubah corak pada sulaman. Dalam penerpannya, jenis tusukan in akan menghasilkan sulaman berbentuk seperti huruf X. Jika jenis tusukan ini dibuat secara bertumpuk atau tersusun maka jenis tusuk silang ini akan menghasilkan sebuah motif atau desain yang indah.

7. Tusuk Tangkai
            Tusuk tangkai atau batang biasanya digunakan sebagai jahitan hiasan. Pada tusuk tangkai biasanya benang kerja itu letaknya dibawah jarum. Dapat juga benang kerja itu selalu ada diatas jarum dan tusuk hiasnya disebut juga tusuk pinggiran (sebagai batas). Dalam prosesnya, tusuk ini akan menghasilkan tusuk tangkai yang dilakukan tusukan maju dan tusukan mundur. Untuk membuat tusuk jahitan yang lebih besar maka hal tersebut dapat dilakukan dengan merapatkan jarak pada tusukan dan mengaitkan lebih banyak kain.

8. Tusuk Pipih
            Tusuk pipih ini biasa digunakan untuk membuat bentuk hidung. Mula-mula kita membuat tusuk pipih berdiri, arahnya dari kanan ke kiri, kemudian satu sama lain disambungkan dengan tusuk pipih serong, dikerjakan pada waktu mulai lagi membuat dari kiri ke arah kanan.

No comments:

Post a Comment