Monday, 5 May 2014

TEKNIK PERCABANGAN

Struktur keputusan adalah struktur program yang melakukan proses pengujian untuk mengambil suatu keputusan apakah suatu baris atau blok instruksi akan diproses atau tidak. Pengujian kondisi ini dilakukan untuk memilih salah satu dari beberapa alternatif yang tersedia.
Syarat dalam dunia pemrograman adalah sebuah pernyataan boole, yang dapat bernilai benar(true) atau salah (false). Biasanya sebuah syarat terdiri dari operand-operand yang dihubungkan dengan operator logika. Yaitu : =,<>,>,<,<=,>=, and(Dan) dan or(atau).

 IF..THEN…ELSE
Pemrograman dapat mengatur tindakan yang akan dilakukan kalau kondisi bernilai benar ataupun tindakan yang akan dijalankan kalau kondisi salah dengan IF...THEN...ELSE.
Bentuk umum IF...THEN...ELSE dibagi menjadi 2 kelompok :
1. IF...THEN...ELSE Satu baris.
2. IF...THEN...ELSE Banyak baris.

1. IF...THEN...ELSE Satu Baris
Di dalam program jika menjumpai dua kemungkinan atau pilihan pencabangan, dapat menggunakan IF...THEN...ELSE satu baris.
Bentuk Umum :
IF kondisi THEN { statement1 │nobar1 │GOTO label1 }
[ ELSE { statement2 │ nobar2 │ GOTO label2 } ]
dengan parameter-parameternya :
Kondisi : syarat yang akan ditest
statement1,dan statement 2: statement yang akan dikerjakan
nobar1, nobar2 : nomor baris yang dituju
label1, label2 : label baris yang dituju

Bentuk umum diatas bisa dijelaskan sebagai berikut :
1.      Jika kondisi bernilai benar, maka salah satu dari tiga pilihan dibelakang statement THEN akan dikerjakan.
2.      Jika kondisi salah, maka salah satu dari tiga pilihan dibelakang statement ELSE akan dikejakan.
3.      Jika statement ELSE tidak ditulis maka proses eksekusi langsung akan melompat ke baris dibawah statement IF.

2. IF...THEN...ELSE Banyak baris
Di dalam program jika kita menjumpai lebih dari dua kemungkinan atau lebih pilihan pencabangan, kita bisa menggunakan IF...THEN...ELSE banyak baris.
4 aturan penggunaan blok IF...THEN...ELSE yaitu :
1.      Di belakang statement THEN tidak boleh ada statement apapun selain baris komentar. Jika anda menuliskan sesuatu statement, kompiler akan menganggapnya sebagai statement IF...THEN...ELSE satu baris.
2.      Kata ELSE, ELSEIF dan END IF hanya boleh diawali dengan nomor baris atau label baris. Jika tidak, maka kata ini harus merupakan kata awal dari baris tersebut.
3.      Blok IF harus terletak sebagai statement pertama dalam suatu baris.
4.      Blok harus diakhiri dengan END IF.

Bentuk Umum :
IF kondisi1 THEN
Statement1
[ ELSEIF kondisi2 THEN
[ statement2 ] ]
.
.
[ ELSE
[ statementn ] ]
END IF

Bentuk umum diatas bisa dijelaskan sebagai berikut :
1.      Jika kondisi1 bernilai benar, blok statement1 akan dikerjakan diteruskan ke statement IF.
2.      Jika kondisi1 bernilai salah, kompiler akan mentest kondisi2.Jika bernilai benar, maka blok statement2 akan dikerjakan, diteruskan ke statement END IF. Dst.

SELECT …CASE
Statement SELECT CASE dapat digunakan untuk memilih satu diantara sejumlah alternatif.
Perbedaan SELECT CASE dan IF…THEN…ELSE :
1.      SELECT CASE kondisi yang ditest hanya sebuah, jika memenuhi proses eksekusi akan diteruskan ke bagian tertentu dari suatu program berdasarkan nilai kondisi yang ditest. Jika tidak akan berlanjut ke kondisi berikutnya.
2.      IF…THEN…ELSE banyak baris dapat mentest lebih dari sebuah kondisi yang satu sama lain saling berbeda.

Bentuk Umum :
SELECT CASE ungkapan
CASE nilai1
[ statement1 ]
[ CASE nilai2
[ statement2 ] ]
.
.
[ CASE ELSE
[ statementn ] ]
END SELECT


No comments:

Post a Comment