Struktur
keputusan adalah struktur program yang melakukan proses pengujian untuk
mengambil suatu keputusan apakah suatu baris atau blok instruksi akan diproses
atau tidak. Pengujian kondisi ini dilakukan untuk memilih salah satu dari beberapa
alternatif yang tersedia.
Syarat
dalam dunia pemrograman adalah sebuah pernyataan boole, yang dapat bernilai
benar(true) atau salah (false). Biasanya sebuah syarat terdiri dari
operand-operand yang dihubungkan dengan operator logika. Yaitu : =,<>,>,<,<=,>=,
and(Dan) dan or(atau).
IF..THEN…ELSE
Pemrograman
dapat mengatur tindakan yang akan dilakukan kalau kondisi bernilai benar
ataupun tindakan yang akan dijalankan kalau kondisi salah dengan
IF...THEN...ELSE.
Bentuk
umum IF...THEN...ELSE dibagi menjadi 2 kelompok :
1.
IF...THEN...ELSE Satu baris.
2.
IF...THEN...ELSE Banyak baris.
1. IF...THEN...ELSE
Satu Baris
Di
dalam program jika menjumpai dua kemungkinan atau pilihan pencabangan, dapat
menggunakan IF...THEN...ELSE satu baris.
Bentuk
Umum :
IF
kondisi THEN { statement1 │nobar1 │GOTO label1 }
[
ELSE { statement2 │ nobar2 │ GOTO label2 } ]
dengan
parameter-parameternya :
Kondisi
: syarat yang akan ditest
statement1,dan
statement 2: statement yang akan dikerjakan
nobar1,
nobar2 : nomor baris yang dituju
label1,
label2 : label baris yang dituju
Bentuk
umum diatas bisa dijelaskan sebagai berikut :
1. Jika
kondisi bernilai benar, maka salah satu dari tiga pilihan dibelakang statement THEN akan dikerjakan.
2. Jika
kondisi salah, maka salah satu dari tiga pilihan dibelakang statement ELSE akan dikejakan.
3. Jika
statement ELSE tidak ditulis maka
proses eksekusi langsung akan melompat ke baris dibawah statement IF.
2. IF...THEN...ELSE
Banyak baris
Di
dalam program jika kita menjumpai lebih dari dua kemungkinan atau lebih pilihan
pencabangan, kita bisa menggunakan IF...THEN...ELSE banyak baris.
4
aturan penggunaan blok IF...THEN...ELSE yaitu :
1. Di
belakang statement THEN tidak boleh ada statement apapun selain baris komentar.
Jika anda menuliskan sesuatu statement, kompiler akan menganggapnya sebagai
statement IF...THEN...ELSE satu baris.
2. Kata
ELSE, ELSEIF dan END IF hanya boleh diawali dengan nomor baris atau label
baris. Jika tidak, maka kata ini harus merupakan kata awal dari baris tersebut.
3. Blok
IF harus terletak sebagai statement pertama dalam suatu baris.
4. Blok
harus diakhiri dengan END IF.
Bentuk
Umum :
IF
kondisi1 THEN
Statement1
[
ELSEIF kondisi2 THEN
[
statement2 ] ]
.
.
[
ELSE
[
statementn ] ]
END
IF
Bentuk
umum diatas bisa dijelaskan sebagai berikut :
1. Jika
kondisi1 bernilai benar, blok statement1 akan dikerjakan diteruskan ke
statement IF.
2. Jika
kondisi1 bernilai salah, kompiler akan mentest kondisi2.Jika bernilai benar,
maka blok statement2 akan dikerjakan, diteruskan ke statement END IF. Dst.
SELECT …CASE
Statement
SELECT CASE dapat digunakan untuk memilih satu diantara sejumlah alternatif.
Perbedaan
SELECT CASE dan IF…THEN…ELSE :
1. SELECT
CASE kondisi yang ditest hanya sebuah, jika memenuhi proses eksekusi akan
diteruskan ke bagian tertentu dari suatu program berdasarkan nilai kondisi yang
ditest. Jika tidak akan berlanjut ke kondisi berikutnya.
2. IF…THEN…ELSE
banyak baris dapat mentest lebih dari sebuah kondisi yang satu sama lain saling
berbeda.
Bentuk
Umum :
SELECT
CASE ungkapan
CASE
nilai1
[
statement1 ]
[
CASE nilai2
[
statement2 ] ]
.
.
[
CASE ELSE
[
statementn ] ]
END
SELECT
No comments:
Post a Comment