1. Dimensi struktur organisasi
Dimensi struktur organisasiStruktur organisasi adalah pola tentang
hubungan antara berbagai komponen dan bagian organisasi. Pada organisasi
formal struktur direncanakan dan merupakan usaha sengaja untuk
menetapkan pola hubungan antara berbagai komponen, sehingga dapat
mencapai sasaran secara efektif. Sedangkan pada organisasi informal,
struktur organisasi adalah aspek sistem yang tidak direncanakan dan
timbul secara spontan akibat interaksi peserta.
Struktur organisasi-organisasi memberikan kerangka yang menghubungkan
wewenang karena struktur merupakan penetapan dan penghubung antar
posisi para anggota organisasi. Jika seseorang memiliki suatu wewenang,
maka dia harus dapat mempertanggung jawabkan wewenangnya tersebut.
Pada umumnya orang akan menganggap struktur sama dengan desain
organisasi. Sesungguhnya desain organisasi merupakan proses perkembangan
hubungan dan penciptaan struktur untuk mencapai tujuan organisasi. Jadi
struktur merupakan hasil dari proses desain. Proses desain merupakan
suatu kegiatan yang bersifat kontinu dan dirancang oleh manajer. Apapun
bentuk atau hasil dari proses desain tersebut, para perancang desain
organisasi harus merancang sebuah organisasi yang dapat membuat
organisasi tersebut tetap bertahan hidup. Selain itu pemilihan desain
organisasi tersebut akan menentukan besar kecilnya organisasi.Setiap
ukuran organisasi akan memberikan keuntungan masing-masing, namun
diharapkan tercapainya tujuan organisasi dan juga eksistensi dari
organisasi.
Tiga Dimensi Struktur Organisasi
A. Kompleksitas
Mempertimbangkan tingkat diferensiasi yang ada dalam organisasi
termasuk di dalamnya tingkat spesialisasi atau tingkat pembagian kerja,
jumlah tingkatan di dalam hirarki organisasi serta tingkat sejauh mana
unit-unit organisasi tersebar secara geografis.
Diferensiasi :
Diffrensiasi horizontal, merujuk pada tingkat diferensiasi
antara unit-unit berdasarkan orientasi para anggota, sifat dari tugas
yang dilaksanakan, dan tingkat pendidikan dan pelatihannya.
Spesialisasi adalah pengelompokkan aktivitas tertentu yang dilakukan satu individu.
Spesialisasi fungsional = pembagian kerja.
Spesialisasi social = individunya yang dispesialisasi
Departementalisasi : cara organisasi secara khas mengkoordiinasikan
aktivitas yang telah dideferensiasi secara horizontal. Misal :
Berdasarkan fungsi; geografis;produk; proses
Diffrensiasi vertical, merujuk pada kedalaman struktur
Misal : organisasi berbentuk tall atau flat, tergantung dari rentang kendali (span of control)
Diferensiasi Spasial, tingkat sejauh mana lokasi dari
kantor,pabrik, dan personalia sebuah organisasi tersebar secara
geografis.
B. Formalisasi
Formalisasi, yaitu sejauh mana organisasi menyandarkan dirinya pada
peraturan dan prosedur untuk mengatur perilaku dari para pegawainya.
Keuntungan adanya standarisasi :
Standarisasi perilaku akan mengurangi keanekaragaman
Memudahkan koordinasi
Adanya penghematan
Formalisasi :
a. Bersifat eksternal bagi pegawai, peraturan, prosedur,
dan aturan ditetapkan secara terinci, dikodifikasi, &
dilaksanakan melalui pengawasan langsunng
b. Perilaku yang diinternalkan, melalui nilai, norma
Teknik-teknik Formalisasi
— Seleksi
— Persyaratan peran
— Peraturan, prosedur, dan kebijaksanaan.
— Pelatihan
— Ritual.
C. Sentralisasi
Sentralisasi, tingkat di mana pengambilan keputusan dikonsentrasikan pada suatu titik tunggal di dalam organisasi
Hambatan sentralisasi :
— Hanya memperhatikan struktur formal.
— Memperhatikan kebebasan dalam pengambilan keputusan.
— Konsentrasi pada seseorang, unit atau tingkat.
— Kontrol dari top manajemen, tetapi keputusan tetap terletak pada anggota tingkat rendah.
Keuntungan desentralisasi :
— setiap manajer mempunyai keterbatasan terhadap jumlah informasi
— Dapat menanggapi perubahan dengan cepat.
— Memberi masukan lebih rinci bagi pengambil keputusan.
— Memotivasi pegawai untuk memberi kesempatan dlm pengambilan keputusan.
— Memberi peluang pelatihan bagi manajer tingkat rendah.
Keuntungan sentralisasi :
— Keputusan komprehensif yang akan diambil.
— Penghematan dan lebih efektif
2. Departementalisasi
Departementalisasi merujuk kepada proses pengelompokkan aktivitas
menjadi sejumlah departemen. Divisi tenaga kerja menghasilkan spesialis
yang memerlukan koordinasi. Koordinasi ini difasilitasi dengan
mengelompokkan para spesialis bersama-sama dalam sejumlah departemen.
Departementalisasi adalah
proses penentuan cara bagaimana kegiatan yang dikelompokkan. Beberapa
bentuk departementalisasi sebagai berikut :
1. Fungsi
2. Produk atau jasa
3. Wilayah
4. Langganan
5. Proses atau peralatan
6. Waktu
7. Pelayanan
8. Alpa – numeral
9. Proyek atau matriks
Departementalisasi Fungsional
Departentalisasi
fungsional mengelompokkan fungsi – fungsi yang sama atau kegiatan –
kegiatan sejenis untuk membentuk suatu satuan organisasi.
Organisasi
fungsional ini barangkali merupakan bentuk yang paling umum dan bentuk
dasar departementalisasi. kebaikan utama pendekatan fungsional adalah
bahwa pendekatan ini menjaga kekuasaan dan kedudukan fungsi- funsi
utama, menciptakan efisiensi melalui spesialisasi, memusatkan keahlian
organisasi dan memungkinkan pegawai manajemen kepuncak lebih ketat
terhadap fungsi-fungsi.
pendekatan fungsional mempunyai berbagi
kelemahan. struktur fungsional dapat menciptakan konflik antar
fungsi-fungsi, menyebabkan kemacetan-kemacetan pelaksanaan tugas yang
berurutan pada kepentingan tugas-tugasnya, dan menyebabkan para anggota
berpandangan lebih sempit serta kurang inofatif.
Departementalisasi Divisional
Organisasi
Divisional dapat mengikuti pembagian divisi-divisi atas dasar produk,
wilayah (geografis), langganan, dan proses atau peralatan.
Struktur
organisasi divisional atas dasar produk. setiap departemen bertanggung
jawab atas suatu produk atau sekumpulan produk yang berhubungan (garis
produk). Divisionalisasi produk adalah pola logika yang dapat diikuti
bila jenis-jenis produk mempunyai teknologi pemrosesan dan metoda-metoda
pemasaran yang sangat berbeda satu dengan yang lain dalam organisasi.
Sturktur
organisasi divisional atas dasar wilayah. Departementalisasi wilayah ,
kadang-kadang juga disebut depertementalisasi daerah , regional atau
geografis , adalah pengelompokkan kegiatan-kegiatan menurut tempat
dimana operasi berlokasi atau dimana satuan-satuan organisasi
menjalankan usahanya.
Kebaikan-kebaikan struktur organisasi divisional dapat diperinci sebagai berikut :
1. Meletakkan koordinasi dan wewenang yang diperlukan pada tingkat yang sesuai bagi pemberian tanggapan yang cepat.
2. Menempatkan pengembangan dan implementasi strategi dekat dengan lingkungan divisi yang khas.
3. Tempat latihan yang baik bagi para manager strategik.
Kelemahah-kelemahan sturktur divisional secara lebih terperinci :
1. Masalah duplikasi sumberdaya dan peralatan yang tidak perlu.
2. Dapat menimbulkan tidak konsistennya kebijakan antara divisi-divisi
Perusahaan
yang melekukan departentalisasi diuntungkan dengan pembagian control
dan koordinasi pada perusahaan tersebut. Wilayah kekuasaan dan tanggung
jawab dipersempit sehingga untuk memimpinnya menjadi lebih mudah.
3. Model-model desain organisasi
Model desain struktur organisasi
Ada dua model ekstrem dari desain organisasi.
Model mekanistis, yaitu sebuah struktur yang dicirikan oleh
departementalisasi yang luas, formalisasi yang tinggi, jaringan
informasi yang terbatas, dan sentralisasi.
Model organik, yaitu sebuah struktur yang rata, menggunakan tim
lintas hierarki dan lintas fungsi, memiliki formalisasi yang rendah,
memiliki jaringan informasi yang komprehensif, dan mengandalkan
pengambilan keputusan secara partisipatif
Faktor penentu struktur organisasi
Sebagian organisasi terstruktur pada garis yang lebih mekanistis
sedangkan sebagian yang lain mengikuti karakteristik organik. Berikut
adalah faktor-faktor utama yang diidentifikasi menjadi penyebab atau
penentu struktur suatu organisasi
Strategi
Struktur organisasi adalah salah satu sarana yang digunakan manajemen
untuk mencapai sasarannya. Karena sasaran diturunkan dari strategi
organisasi secara keseluruhan, logis kalau strategi dan struktur harus
terkait erat. tepatnya, struktur harus mengikuti strategi. Jika
manajemen melakukan perubahan signifikan dalam strategi organisasinya,
struktur pun perlu dimodifikasi untuk menampung dan mendukung perubahan
ini. Sebagian besar kerangka strategi dewasa ini terfokus pada tiga
dimensi -inovasi, minimalisasi biaya, dan imitasi- dan pada desain
struktur yang berfungsi dengan baik untuk masing-masing dimensi.
Strategi inovasi adalah strategi yang menekankan diperkenalkannya
produk dan jasa baru yang menjadi andalan. Strategi minimalisasi biaya
adalah strategi yang menekankan pengendalian biaya secara ketat,
menghindari pengeluaran untuk inovasi dan pemasaran yang tidak perlu,
dan pemotongan harga. Strategi imitasi adalah strategi yang mencoba
masuk ke produk-produk atau pasar-pasar baru hanya setelah viabilitas
terbukti.
Ukuran organisasi
Terdapat banyak bukti yang mendukung ide bahwa ukuran sebuah
organisasi secara signifikan memengaruhi strukturnya. Sebagai contoh,
organisasi-organisasi besar yang mempekerjakan 2.000 orang atau lebih
cenderung memiliki banyak spesialisasi, departementalisasi, tingkatan
vertikal, serta aturan dan ketentuan daripada organisasi kecil. Namun,
hubungan itu tidak bersifat linier. Alih-alih, ukuran memengaruhi
struktur dengan kadar yang semakin menurun. Dampak ukuran menjadi kurang
penting saat organisasi meluas.
Teknologi
Istilah teknologi mengacu pada cara sebuah organisasi mengubah input
menjadi output. Setiap organisasi paling tidak memiliki satu teknologi
untuk mengubah sumber daya finansial, SDM, dan sumber daya fisik menjadi
produk atau jasa.
Lingkungan
Lingkungan sebuah organisasi terbentuk dari lembaga-lembaga atau
kekuatan-kekuatan di luar organisasi yang berpotensi memengaruhi kinerja
organisasi. Kekuatan-kekuatan ini biasanya meliputi pemasok, pelanggan,
pesaing, badan peraturan pemerintah, kelompok-kelompok tekanan publik,
dan sebagainya.
Struktur organisasi dipengaruhi oleh lingkungannya karena lingkungan
selalu berubah. Beberapa organisasi menghadapi lingkungan yang relatif
statis -tak banyak kekuatan di lingkungan mereka yang berubah. Misalnya,
tidak muncul pesaing baru, tidak ada terobosan teknologi baru oleh
pesaing saat ini, atau tidak banyak aktivitas dari kelompok-kelompok
tekanan publik yang mungkin memengaruhi organisasi.
Organisasi-organisasi lain menghadapi lingkungan yang sangat dinamis
-peraturan pemerintah cepat berubah dan memengaruhi bisnis mereka,
pesaing baru, kesulitan dalam mendapatkan bahan baku, preferensi
pelanggan yang terus berubah terhadap produk, dan semacamnya. Secara
signifikan, lingkungan yang statis memberi lebih sedikit ketidakpastian
bagi para manajer dibanding lingkungan yang dinamis. Karena
ketidakpastian adalah sebuah ancaman bagi keefektifan sebuah organisasi,
manajemen akan menocba meminimalkannya. Salah satu cara untuk
mengurangi ketidakpastian lingkungan adalah melalui penyesuaian struktur
organisasi
4. Implikasi manajerial desain dan struktur organisasi
Perusahaan merupakan salahsatu contoh
organisasi yang kompleks, oleh karena itu dalam berproses perusahaan
harus memiliki bentuk keorganisasian tertentu yang dapat menyederhanakan
hal kompleks di dalam kestrukturan organisasi ini. Diperlukan adanya
strategi, standarisasi, dan kerjasama dari berbagai divisi atau
bagian-bagian pada perusahaan untuk mensikronisasi dan mendukung proses
manajerial dalam perusahaan.
No comments:
Post a Comment