A. PENGERTIAN KARANGAN
Karangan
adalah sebuah wacana yang terdiri dari beberapa paragraf padu dan memiliki
kesatuan antara paragraf satu dengan yang lainnya. Sehingga dalam satu karangan
memiliki sebuah judul dan tema yang menggambar keseluruhan isi karangan tersebut.
Berdasarkan
sifatnya karangan dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut:
1.
Karangan
Fiksi
Karangan fiksi yaitu karangan yang
berisi kisahan atau cerita yang dibuat berdasarkan khayalan atau imajinasi
pengarang. Fiksi atau cerita rekaan biasanya berbentuk roman, novel, dan cerita
pendek (cerpen).
Fiksi ilmiah atau fiksi ilmu
pengetahuan adalah fiksi yang ditulis berdasarkan ilmu pengetahuan, teori, atau
spekulasi ilmiah.
Karangan fiksi berusaha
membangkitkan perasaan atau menggugah emosi pembacanya. Itulah sebabnya,
tulisan ini lebih dipengaruhi oleh subjektivitas pengarangnya. Bahasa tulisan
fiksi selain bermakna konotatif dan asosiatif yaitu makna tidak sebenarnya.
Selain itu juga bermakna ekspresif yaitu membayangkan suasana pribadi
pengarang. Bahasa tulisan fiksi juga sugestif yaitu bersifat memengaruhi
pembaca dan plastis yaitu bersifat indah untuk menggugah perasaan pembaca.
2.
Karangan
Nonfiksi
Karangan nonfiksi yaitu karangan
yang dibuat berdasarkan fakta, realita, atau hal-hal yang benar-benar dan
terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari. Tulisan nonfiksi biasanya berbentuk
tulisan ilmiah dan ilmiah populer, laporan. artikel, feature, skripsi,
disertasi, makalah, tesisi, dan sebagainya.
Karangan nonfiksi berusaha mencapai
taraf objektivitas yang tinggi, berusaha menarik dan menggugah nalar (pikiran)
pembaca. Bahasa karangan nonfiksi bersifat denotatif dan menunjuk pada
pengertian yang sudah terbatas sehingga tidak bermakna ganda.
B. JENIS-JENIS KARANGAN
1.
Narasi
Narasi
adalah jenis karangan yang bertujuan untuk menceritakan suatu pokok persoalan.
Persoalan atau peristiwa dalam narasi biasanya disampaikan secara kronologis
dan mengandung plot atau rangkaian cerita. Selain itu, dalam karang narasi juga
terdapat tokoh yang diceritakan, baik manusia maupun bukan manusia.
Contoh
:
Ir. Soekarno, Presiden Republik Indonesia pertama
adalah seorang nasionalis. Ia memimpin PNI pada tahun 1928. Soekarno
menghabiskan waktunya di penjara dan di tempat pengasingan karena keberaniannya
menentang penjajah. Soekarno mengucapkan pidato tentang dasar-dasar Indonesia
merdeka yang dinamakan Pancasila pada sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945.
Soekarno bersama Mohammad Hatta sebagai wakil bangsa Indonesia memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Ia ditangkap Belanda dan
diasingkan ke Bengkulu pada tahun 1948. Soekarno dikembalikan ke Yogya dan
dipulihkan kedudukannya sebagai Presiden RI pada tahun 1949. Jiwa kepemimpinan
dan perjuangannya tidak pernah pupus. Soekarno bersama pemimpin-pemimpin negara
lainnya menjadi juru bicara bagi negara-negara nonblok pada Konferensi Asia
Afrika di Bandung tahun 1955. Hampir seluruh perjalanan hidupnya dihabiskan
untuk berbakti dan berjuang
2.
Deskripsi
Karangan
deskripsi bersifat informatif, tulisan didasarkan atas hasil pengamatan, dan
pembaca diajak menikmati apa yang telah dinikmati (meniru kesan) penulis.
Namun, dalam karangan ini susunan peristiwa tidak menjadi pertimbangan utama,
yang penting pesan sampai kepada pembaca
Contoh:
Tepat pukul 06.00 aku terbangun, diiringi dengan
suara-suara ayam yang berkokok seolah menyanyi sambil membangunkan orang-orang
yang masih tertidur. Serta dapat ku lihat burung-burung yang berterbangan
meninggalkan sarangnya untuk mencari makan. Dari timur sang surya menyapaku
dengan malu-malu untuk menampakkan cahayanya. Aku berjalan kehalaman depan
rumah tepat dihadapan ku ada sebuah jalan besar untuk berlalu lintas dari
kejauhan terlihat sawah-sawah milik para petani yang ditanami padi masih
berwarna hijau terlihat sangat sejuk, indah, dan damai. Dari kejauhan pula
terlihat seorang petani yang sedang membajak sawahnya yang belum ditanami
tumbuhan, dan ada juga petani yang sedang mencari rumput untuk makanan binatang
peliharaannya seperti kambing, sapi, dan kerbau. Didesa ku rata-rata penduduknya
berprofesi sebagai petani.
3.
Eksposisi
Eksposisi adalah jenis
karangan yang bertujuan menerangkan suatu pokok masalah atau pikiran yang dapat
memperluas pengetahuan seseorang/ pembaca. Untuk mempertegas masalah yang
disampaikan biasanya dilengkapi dengan data-data kesaksian, seperti gambar,
grafik, statistik, dan sebagainya. Jika dalam deskripsi kesan subjektif
pengarang tampak lebih menonjol, dalam eksposisi tidak.
Contoh:
Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang
pokok, yaitu akuntansi dan auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan
berupa pengolahan data untuk menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan
sistem informasi akuntansi yang digunakan untuk menghasilkan informasi
keuangan. Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan
keuangan secara objektif untuk menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam
laporan tersebut.
4.
Argumentasi
Argumentasi adalah
jenis karangan yang berisi ide atau gagasan yang dilengkapi dengan bukti-bukti
kesaksian yang dijalin menurut proses penalaran yang kritis dan logis, dengan
tujuan memengaruhi atau meyakinkan pembaca untuk menyatakan persetujuannya.
Jika dalam eskposisi penutup karangan berupa penegasan, dalam argumentasi
penutup karangan berupa simpulan.
Contoh:
Jiwa kepahlawanan harus senantiasa dipupuk dan
dikembangkan karena dengan jiwa kepahlawanan. Pembangunan di negara kita dapat
berjalan dengan sukses. Jiwa kepahlawanan akan berkembang menjadi nilai-nilai
dan sifat kepribadian yang luhur, berjiwa besar, bertanggung jawab,
berdedikasi, loyal, tangguh, dan cinta terhadap sesama. Semua sifat ini sangat
dibutuhkan untuk mendukung pembangunan di berbagai bidang.
5.
Persuasi
Persuasi adalah
karangan yang disampaikan dengan cara-cara tertentu, berisfat ringkas, menari,
dan memengaruhi secara kuat kepada pembaca sehingga si pembaca terhanyut oleh
siaratan isinya.
Contoh:
Banyak orang yang meremehkan
sampah. Bahkan, tidak terpikirkan hal yang akan ditimbulkannya. Walaupun tempat
sampah banyak disesidakan, tetapi kepedualian seseorang terhadap sampah sangat
kurang. Sebagai siswa, kamu sebaiknya menyadari dan memiliki sikap peduli
terhadap sampah. Oleh karena itu, buanglah sampah pada tempat sampah.
C.
KARANGAN
ILMIAH
Karangan
ilmiah merupakan karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis
dengan metodologi penulisan yang baik dan benar. Karangan ilmiah merupakan
karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu pembahasan secara ilmiah yang
dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti. Untuk memberitahukan sesuatu hal secara
logis dan sistematis kepada para pembaca.
Ciri-cici
karangan ilmiah:
·
Objektif. Keobjektifan ini menampak pada
setiap fakta dan data yang diungkapkan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya,
tidak dimanipulasi. Juga setiap pernyataan atau simpulan yang disampaikan
berdasarkan bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan.
·
Netral. Kenetralan ini bisa terlihat
pada setiap pernyataan atau penilaian bebas dari kepentingan-kepentingan
tertentu baik kepentingan pribadi maupun kelompok. Oleh karena itu, pernyataan-pernyataan
yang bersifat mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca perlu dihindarkan.
·
Sistematis. Uraian yang terdapat pada
karya ilmiah dikatakan sistematis apabila mengikuti pola pengembangan tertentu.
Dengan cara demikian, pembaca akan bisa mengikutinya dengan mudah alur
uraiannya
·
Logis. Kelogisan ini bisa dilihat dari
pola nalar yang digunakannya, pola nalar induktif atau deduktif. Kalau
bermaksud menyimpulkan suatu fakta atau data digunakan pola induktif;
sebaliknya, kalau bermaksud membuktikan suatu teori atau hipotesis digunakan
pola deduktif.
·
Lengkap, lugas, jelas, tidak
argumentative, tidak persuasif.
D.
KARANGAN
NON-ILMIAH
Karangan
non ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan
dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung
fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa
digunakan (tidak terlalu formal)..
Ciri-ciri
karangan non-ilmiah:
·
Emotif, kemewahan dan perasaan lebih
menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan minim informasi.
·
Bersifat persuasif.
·
Deskriptif, pendapat pribadi, sebagian
imaginatif dan subjektif.
·
Penyajian dibarengi dengan sejarah.
·
Ditulis berdasarkan fakta pribadi.
·
Gaya bahasa yang konotatif dan populer.
·
Tidak memuat hipotesis.
·
Situasi didramatisir.
E.
KARANGAN
ILMIAH POPULER
Karangan
ilmiah populer adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta pribadi
dan ditulis menurut metodologi penulisan yang benar.
Ciri-ciri
karangan ilmiah popular:
·
Ditulis berdasarkan fakta pribadi.
·
Gaya bahasa formal dan populer.
·
Fakta yang disimpulkan subjektif.
·
Mementingkan diri penulis.
·
Melebih-lebihkan sesuatu.
·
Bersifat persuasif.
·
Usulan-usulan bersifat argumentatif
No comments:
Post a Comment